AHMAD Al Musayyaf sebelum menjadi Muslim bernama Jemi Mama. Ia pun menceritakan bagaimana perjalanannya hingga akhirnya memutuskan menjadi mualaf. Ternyata ini bukanlah perkara dan keputusan yang mudah.Â
Ahmad mengatakan, dirinya mengucap dua kalimat syahadat pada 5 Februari 2014 di Desa Pandajaya, Sulawesi Tengah. Awalnya ia benar-benar mantap memilih Islam lantaran belajar dari kitab agama sebelumnya merasakan banyak kejanggalan di dalamnya.
Tidak hanya itu, sebelum memutuskan masuk Islam, Ahmad juga sempat berdebat dengan pemuka agama. Hal yang diperdebatkannya tidak lain adalah soal ketuhanan.
"Sebelum masuk Islam, saya diskusi dengan tiga pemuka agama," ungkap Ahmad seperti dikutip dari kanal YouTube Ngaji Cerdas.
"Awalnya saya belajar, belajar dari kitab itu sendiri 2012, kemudian 2013 saya atheis, kemudian saya belajar tentang Islam. Setelah mendapatkan kebenaran, 2014 saya baru menemukan kebenaran Islam dan saya berhijrah," tambahnya.Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Ahmad pun berdebat dengan ketiga pemuka agama itu. Ia ingin menegaskan, mengapa orang-orang Yahudi dibela padahal membunuh sosok yang diklaim sebagai Tuhan mereka. Sementara di Islam, sosok itu adalah nabi utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tidak hanya itu, cukup banyak kejanggalan yang diketahui oleh Ahmad di dalam kitab agamanya dulu. Sebab hingga kini dirinya tidak mengetahui ayat mana yang mengatakan tanggal kelahiran sosok yang diklaim Tuhan itu.
"Kalau ada pemuka agama yang dapat menunjukkan satu ayat yang mereka dapatkan bahwa tanggal itu adalah hari kelahiran Tuhannya, saat ini juga saya kembali ke sana," katanya.
Ia juga mengatakan berbagai ujian telah dilaluinya setelah memutuskan menjadi mualaf, khususnya datang dari keluarga sendiri. Saat itu Ahmad diberi dua pilihan: meninggalkan rumah atau keluar dari Islam.
"Segala macam celaan yang saya terima dari saudara-saudara saya," ujarnya.
Namun, iman Ahmad tidak tergoyahkan. Ia tetap sabar dan ikhlas menerima semua ujian tersebut, setelah memutuskan menjadi mualaf.
Wallahu a'lam bisshawab.Â
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.