Ahmad pun berdebat dengan ketiga pemuka agama itu. Ia ingin menegaskan, mengapa orang-orang Yahudi dibela padahal membunuh sosok yang diklaim sebagai Tuhan mereka. Sementara di Islam, sosok itu adalah nabi utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tidak hanya itu, cukup banyak kejanggalan yang diketahui oleh Ahmad di dalam kitab agamanya dulu. Sebab hingga kini dirinya tidak mengetahui ayat mana yang mengatakan tanggal kelahiran sosok yang diklaim Tuhan itu.
"Kalau ada pemuka agama yang dapat menunjukkan satu ayat yang mereka dapatkan bahwa tanggal itu adalah hari kelahiran Tuhannya, saat ini juga saya kembali ke sana," katanya.
Ia juga mengatakan berbagai ujian telah dilaluinya setelah memutuskan menjadi mualaf, khususnya datang dari keluarga sendiri. Saat itu Ahmad diberi dua pilihan: meninggalkan rumah atau keluar dari Islam.
"Segala macam celaan yang saya terima dari saudara-saudara saya," ujarnya.
Namun, iman Ahmad tidak tergoyahkan. Ia tetap sabar dan ikhlas menerima semua ujian tersebut, setelah memutuskan menjadi mualaf.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)