ARAFAH - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas puas dengan persiapan yang dilakukan terkait fasilitas di Arafah yang disiapkan Masyariq. Penilaian itu disampaikan Menag setelah melakukan kunjungan ke Arafah, Selasa (20/6). Selanjutnya, Menag akan melihat persiapan Mina yang menjadi bagian dari pelaksanaan puncak ibadah haji pada 9 Dzulhijjah 1444 H / 27 Juni 2023 mendatang.
"Saya cek hari ini melihat persiapan di Arafah yang dilakukan Masyariq. Sejauh ini bagus meski ada beberapa yang belum selesai. Tapi pihak masyariq menjanjikan dalam 2 hari menyelesaikan pekerjaan pekerjaan yang belum selesai. Mereka menjamin semua akan diselesaikan tepat waktu sehingga dapat melayani jamaah haji dengan baik," kata Menag kepada Media Center Haji (MCH), Selasa (20/6).
Dalam kesempatan tersebut, Menag meninjau tenda dan toilet jemaah haji, juga dapur yang akan digunakan untuk memasak makanan mereka. “Saya juga melihat toilet, dan ini yang paling krusial. Saya melihat, janji tahun lalu ditepati untuk penambahan toilet. Alhamdulillah, mudah-mudahan tahun depan ditambah lagi toiletnya karena masih banyak lahan yang kosong bisa dipakai untuk menambah toilet,” tambah Menag.
Tidak ketinggalan, Menag juga memastikan kesiapan fasilitas tambahan berupa mobil golf yang disiapkan untuk membantu proses mobilitas dan evakuasi jemaah haji Indonesia. Ikut mendampingi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Irjen Kemenag Faesal AH, Ketua Dewan Direksi Perusahaan Masyariq Dzahabiyah M Amin Indragiri beserta jajarannya, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, serta jajaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M.
Masyariq adalah perusahaan penyedia layanan di Masya’ir (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) untuk jamaah haji. Masyariq merupakan pengembangan bentuk kelembagaan dari muasasah. Sebelum 2022, penyedia layanan bagi jemaah haji Indonesia di Masya’ir dikenal dengan nama Muasasah Asia Tenggara (Muasasah Janub Syarq Asia). Saat itu, pelayanannya terbatas kepada negara-negara Asia Tenggara. Setelah menjadi perusahaan, namanya berubah menjadi Masyariq dan layanannya lebih luas, tidak terbatas negara Asia Tenggara tapi juga bisa untuk kawasan lainnya.