Karena alasan tersebut, jamaah yang pulang ke Tanah Air tidak perlu melakukan karantina. Jamaah hanya hanya batuk dan pilek biasa yang membutuhkan waktu perawatan dan istirahat, terutama lansia. Apalagi, lanjut Imran, tidak ada warning atau peringatan dari pemerintah Arab Saudi terkait penyakit komunal.
"Pneumonia yang dialami jamaah haji bisa virus bisa bakteri tapi bukan karena covid-19," tambah Imran.
Penanganannya, lanjut Imran, selain istirahat yang cukup, jamaah juga disarankan mengkonsumsi vitamin, minum air yang cukup, dan jika belum ada perkembangan bisa ke dokter untuk mendapatkan antibiotik. Pneumonia, bisa dipicu kelelahan terutama setelah fase puncak haji dengan gejala diawali batuk. Dalam kasus lansia dengan daya tahan tubuh yang turun bisa mudah terserang radang.
"Setelah pelaksanaan puncak haji, banyak jamaah haji yang mulai terserang pneumonia, yang ditandai dengan batuk dan pilek. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Tapi, dampaknya bisa berbeda-beda ke setiap jamaah," pungkas Imran.
(Dani Jumadil Akhir)