Nama Ratib Al-Haddad diambil dari nama penyusunnya yakni Al Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad (1055–1132 Hijriah). Dari beberapa doa dan dzikir yang beliau susun, Ratib Al-Haddad yang paling terkenal atau masyhur.
"Ratib Al-Haddad disusun berdasarkan inspirasi pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 H. Beliau adalah seorang keturunan dari keluarga Nabi yang nasabnya bersambung sampai ke Fatimah, putri Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam," terangnya.
Beberapa ulama salaf menjelaskan, di antara keutamaan ratib ini, mereka yang mengamalkannya Insya Allah berkah umur, mendapat husnulkhatimah, dijaga segala kepunyaannya baik yang di laut maupun bumi, dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Bagi mereka yang mempunyai hajat tertentu, membaca ratib dengan berwudhu, menghadap kiblat, dan berniat apa kehendaknya Insya Allah dikabulkan Allah," ucap Ustadz Ainul Yaqin.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang hari." (QS Al Ahzab: 41)
Kemudian dalam riwayat lain juga disebutkan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : « لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ ، وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ » . رواه مسلم
"Dan dari Abu Hurairah dan Abu Said radhiyallahu 'anhuma, bahwa keduanya menyaksikan Nabi Shallallahu alaihi wassallam telah bersabda: 'Tidaklah duduk suatu kaum yang berdzikir kepada Allah, kecuali para malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat meliputi mereka dan turun ketenangan atas mereka, dan Allah akan selalu menyebutnya pada siapa yang ada di sisi-Nya'." (HR Muslim)
Sementara kandungan dalam Ratib Al-Haddad sangat dalam serta istimewa. Kalimatnya cukup panjang, namun jika paham maknanya, seseorang akan larut di dalamnya, seakan berdialog dalam doa.