Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inilah Sejarah dan Awal Mula Penamaan Rabiul Awal Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Hantoro , Jurnalis-Selasa, 19 September 2023 |09:23 WIB
Inilah Sejarah dan Awal Mula Penamaan Rabiul Awal Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi sejarah dan awal mula penamaan Rabiul Awal bulan kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. (Foto: mui.or.id)
A
A
A

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam kitab suci Alquran:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang 4 itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At-Taubah (9): 36)

Imam Ibnu Katsir saat menafsirkan Surat At-Taubah (9) Ayat 36 tersebut tentang pembagian bulan menjadi 12, merujuk pendapat karya Syekh Alamuddin As-Sakhawi terkait alasan penamaan bulan-bulan Hijriah.

Dalam karya Syekh Alamuddin yang berjudul Al-Masyhur fi Asma'il Ayyam was-Syuhur dijelaskan bahwa alasan penamaan Rabiul Awal dan Rabiul Akhir karena pada bulan tersebut orang Arab membangun atau mendiami bangunan khusus musim semi atau gugur. (Lihat kitab Tafsir Ibnu Katsir Darut-Thayibah, juz 4, halaman 146)

Selain itu, ada pula pendapat Al-Biruni. Menurut dia, dua bulan rabi' yakni awal dan akhir dinamai demikian sebab pada bulan tersebut tumbuh bunga-bunga, terus-menerus berembun dan hujan.

Menurut Al-Biruni, di daerah tempat dia tinggal, kondisi tersebut adalah ciri-ciri musim yang dinamai kharif (musim gugur). Sedangkan orang Arab dengan ciri-ciri tersebut menamai musim itu dengan rabi' (musim semi). (Al-Biruni, Al-Atsar al-Baqiyah ‘anil Qurun al-Khaliyah, halaman 69) 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement