Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apakah Mempercayai Ramalan Termasuk Syirik?

Hantoro , Jurnalis-Rabu, 10 Januari 2024 |09:10 WIB
Apakah Mempercayai Ramalan Termasuk Syirik?
Ilustrasi mempercayai ramalan termasuk syirik. (Foto: Istimewa/Okezone)
A
A
A

APAKAH mempercayai ramalan termasuk syirik? Dalam kehidupan sehari-hari ditemui adanya gambaran nasib melalui ramalan zodiak. Lantas, bagaimana hukumnya menurut agama Islam? 

Dilansir Muslim.or.id, ketua Komisi Fatwa Kerajaan Arab Saudi (Al Lajnah Ad-Daimah) pada masa silam, Syekh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz, pernah ditanya mengenai hukum membaca ramalan bintang, zodiak, dan semisalnya.

Jawaban beliau rahimahullah, yang disebut ilmu bintang, horoskop, zodiak, dan rasi bintang termasuk di antara amalan jahiliyah. Ketahuilah bahwa Islam datang untuk menghapus ajaran tersebut dan menjelaskan akan kesyirikannya.

Sebab di dalam ajaran tersebut terdapat ketergantungan pada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, ada keyakinan bahwa bahaya dan manfaat itu datang dari selain Allah, juga terdapat pembenaran terhadap pernyataan tukang ramal yang mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib dengan penuh kedustaan, inilah mengapa disebut syirik.

Tukang ramal benar-benar telah menempuh cara untuk merampas harta orang lain dengan jalan yang batil dan mereka pun ingin merusak akidah kaum Muslimin.

Dalil yang menunjukkan perihal tersebut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab sunannya dengan sanad yang shahih dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam bersabda:

مَنِ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنَ النُّجُومِ اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ

"Barang siapa mengambil ilmu perbintangan, maka ia berarti telah mengambil salah satu cabang sihir, akan bertambah dan terus bertambah." (HR Abu Dawud nomor 3905, Ibnu Majah: 3726, dan Ahmad 1: 311. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini hasan) 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement