URUTAN surat yang dibaca ketika sholat witir 3 rakaat. Witir merupakan sholat penutup pada malam hari. Sholat witir bisa dikerjakan 1 atau 3 rakaat, namun jumlahnya mesti ganjil yakni 1, 3, 5, 7, 9, atau 11.
Sholat witir merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Sebagian besar ulama sepakat bahwa sholat witir hukumnya sunnah muakkad (sunah yang amat dianjurkan).
Dalil mengenai sholat witir, di antaranya adalah:
عَنْ عَلِيٍّ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : الوِتْرُ لَيْسَ بِحَتْمٍ كَصَلاَةِ المَكْتُوبَةِ ، وَلَكِنْ سَنَّ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( إِنَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الوِتْرَ ، فَأَوْتِرُوا يَا أَهْلَ القُرْآنِ )) رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ)) .
Dari 'Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Sholat witir tidaklah seperti sholat wajib. Namun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyunnahkannya. Beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah itu witir dan mencintai yang witir, maka lakukanlah witir, wahai Ahli Alquran'."
(HR Abu Dawud nomor 1416; Tirmidzi: 453; Ahmad, 1:143. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan sanad hadits ini kuat. Syekh Al Albani dalam takhrij Misykah Al-Mashabih mengatakan hadits ini hasan. Syekh Salim bin 'Ied Al-Hilali mengatakan sanad hadits ini hasan, hadits ini memiliki berbagai syawahid atau penguat)
Kemudian ada juga hadits dari riwayat 'Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia mengatakan:
مِنْ كُلِّ اللَّيْلِ قَدْ أَوْتَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ وَأَوْسَطِهِ وَآخِرِهِ فَانْتَهَى وِتْرُهُ إِلَى السَّحَرِ.
"Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan witir di awal malam, pertengahannya, dan akhir malam. Sedangkan kebiasaan akhir beliau adalah beliau mengakhirkan witir hingga tiba waktu sahur." (HR Muslim nomor 745)
Surat Alquran yang Dibaca ketika Sholat Witir
Surat Alquran yang dibaca ketika sholat witir 3 rakaat sesuai sunnah adalah Surat Al A'laa, Al Kafirun, dan Al Ikhlas. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بـِ{{سَبِّحِاسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى *}}، وَ{{قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُونَ *}}، وَ{{قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ *}}. رَوَاهُأَحْمَدُ، وَأبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائيُّ. وَزَادَ: وَلاَ يُسَلِّمُ إلاَّ في آخِرهِنَّ.
Dari Ubay bin Ka'ab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya sholat witir dengan membaca Surat Al A'laa, Al Kaafiruun, dan Al Ikhlas."
(HR Ahmad, Abu Dawud, dan An-Nasa'i. An-Nasa'i menambahkan, "Beliau tidak salam kecuali pada rakaat terakhir") (HR Ahmad, 35:78; Abu Dawud nomor 1423; An-Nasa'i, 3:235. Syekh 'Abdullah Al Fauzan dalam Minhah Al 'Allam, 3:329, menyatakan sanad hadits ini sahih)
Diterangkan juga dalam hadits lain:
وَلأبِي دَاوُدَ، والتِّرْمِذِيِّ نَحْوُهُ عَنْ عَائِشَةَ وَفيهِ: كُلُّ سُورَةٍ فِي ركْعَةٍ، وَفِي الأخيرَةِ: {{قُلْ هُوَاللَّهُ أَحَدٌ *}}، وَالمُعَوِّذَتَيْنِ.
Hadits yang serupa dalam riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi, dari 'Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan di dalamnya, "Masing-masing surat untuk satu rakaat dan dalam rakaat terakhir dibaca Surat Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (Surat Al Falaq dan An-Naas)."
(HR Abu Dawud nomor 1424; Tirmidzi: 463; Al Hakim, 2:520-521; Ibnu Majah, 1:357. Syekh ‘Abdullah Al Fauzan dalam Minhah Al 'Allam, 3:330-331 menyatakan hadits ini memiliki syawahid atau penguat, tetapi tidak menyebutkan Mu'awwidzatain yaitu Surat Al Falaq dan An-Naas bersama dengan Surat Al Ikhlas)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)