Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Konsumsi Harta Haram, Ini 3 Dampak Negatifnya Kata MUI

Hantoro , Jurnalis-Kamis, 09 Mei 2024 |13:55 WIB
Konsumsi Harta Haram, Ini 3 Dampak Negatifnya Kata MUI
Ilustrasi MUI ungkap dampak negatif konsumsi harta haram. (Foto: Freepik)
A
A
A

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) mengungkap tiga dampak negatif mengonsumsi harta haram. Islam mengajarkan setiap Muslim agar memerhatikan status kehalalan atau keharaman harta yang diperoleh.

Alasannya, harta yang didapat dengan jalan haram, selain merugikan orang lain, bakal membawa hal-hal negatif bagi orang yang menggunakannya.

Dilansir mui.or.id, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan supaya hamba-Nya memakan harta yang baik dan diraih dengan cara baik pula. Allah Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya." (QS Al Baqarah: 172)

Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْۙ وَلَا تَطْغَوْا فِيْهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِيْۚ وَمَنْ يَّحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِيْ فَقَدْ هَوٰى

"Makanlah sebagian yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu. Janganlah melampaui batas yang menyebabkan kemurkaan-Ku akan menimpamu. Siapa yang ditimpa kemurkaan-Ku, maka sungguh binasalah dia." (QS Taha: 81) 

Info grafis MUI larang konsumsi produk pendukung Israel. (Foto: Okezone)

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mewanti-wanti bahwa kelak di hari kiamat, salah satu hal yang akan ditanya adalah dari mana harta yang didapat? Apakah harta itu diperoleh dengan cara halal atau haram?

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَههُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ

Dari Abu Barzah Al Aslami berkata, "Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, 'Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan'." (HR Tirmidzi nomor 2341)

Tidak berhenti sampai di sana, riwayat lain menyebut bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mengungkapkan kelak di masa depan akan datang zaman orang sudah tidak peduli dari mana harta yang didapat, entah halal atau haram.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيلَ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَاالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Sungguh pasti akan datang suatu zaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari barang halal ataukah haram." (HR Bukhari nomor 1941) 

Setidaknya ada tiga akibat negatif bila seseorang terbiasa memakan atau bahkan menafkahi keluarganya dengan harta yang diperoleh dengan jalan haram.

Pertama, doa tidak akan pernah diijabah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Keterangan ini langsung dijelaskan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam:

أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا…. ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَااءِ : يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula…. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wassallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai, dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa, 'Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.' Padahal, makanannya dari yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan segala sesuatunya dihasilkan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya?" (HR Muslim nomor 1686)

Kedua, hartanya tidak akan membawa kerberkahan dan dirinya tidak akan pernah merasa kenyang. Terkait ini, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

فَمَنْ يَأْخُذْ مَالًا بِحَقِّهِ ؛ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ، وَمَنْ يَأْخُذْ مَالًا بِغَيْرِ حَقِّهِ ؛ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ

"Maka barang siapa yang mengambil harta yang menjadi haknya, maka akan diberikan keberkahan kepadanya, dan barang siapa yang mengambil harta yang bukan menjadi haknya, maka ia adalah seperti hewan yang selalu makan dan tidak pernah merasa kenyang."

Ketiga, orang yang memakan harta haram bawaannya selalu ingin bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Imam Al Ghazali dalam karyanya Ihya' Ulumiddin mengutip sebuah riwayat dari Sahl Al Tustari:

وقال سهل رضي الله عنه من أكل الحرام عصت جوارحه شاء أم أبى علم أو لم يعلم ومن كانت طعمته حلالاً أطاعته جوارحه ووفقت للخيرات

Sahl Al Tustari radhiyallahu anhu berkata, "Orang yang memakan harta haram, tubuhnya mau tidak mau akan bermaksiat kepada Allah secara sadar atau tidak sadar, sedang orang yang memakan harta halal, tubuhnya mau tidak mau akan taat kepada Allah dan dia diberi Taufik senantiasa melakukan banyak kebaikan."

Demikianlah dampak negatif menggunakan harta haram bagi kaum Muslimin. Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement