Kini, Khumaidi dan Fatimah bersyukur bisa memiliki rumah dan sawah bahkan naik haji, meskipun pernah ditolak keluarganya sendiri saat mau membeli tanah karena dianggap tidak berpunya. Ia merasakan keajaiban kasih sayang dan pertolongan Allah.
Saat melihat Kakbah keduanya tak kuasa meneteskan air mata. Akhirnya ia melihat sendiri Baitullah yang selama ini hanya dilihatnya di TV dan poster.
“Sangat terharu, sebelumnya lihat Kakbah di TV sama poster, ini bisa lihat langsung, ndredeg (gemetar), nangis, Gusti Allah kulo sampeyan paringi koyo ngeten (Ya Allah, saya diberikan seperti ini),” tutupnya.
(Fahmi Firdaus )