MAKKAH– Zalfa Zahira Alaydrus (20), salah satu petugas haji Indonesia, tidak menyangka bahwa, Astiah Asmail Kancil, seorang jamaah haji lansia yang dibantunya di paviliun Bandara King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah tiba-tiba menangis di atas kursi rodanya.
Berkali-kali nenek tersebut mengucap bahwa Allah Ta’ala yang akan membalas kebaikan Zalfa, sambil sesekali menatap wajah Zalfa dan para petugas lainnya, seraya memegangi tangan Zalfa dengan penuh haru.
“Saya terharu, pelayanannya ini tak bisa dibayangkan. Allah yang membalas,” ujar Astiah Asmail, jamaah lansia asal Banjarmasin, dikutip, Rabu (13/6/2024).
Sementara itu, Zalfa mengatakan, kejadian tersebut bermula saat nenek yang sejak awal menggunakan kursi roda itu hendak ke kamar kecil paviliun bandara. Zalfa pun segera menawarkan bantuan kepada jamaah haji lansia tersebut.
“Awalnya nenek Astiah yang menggunakan kursi roda itu hendak ke kamar mandi sendirian, lalu saya dampingi, berwudhu, dan lain-lain,” ujar Zalfa.
Setelah itu, Zalfa mendorong nenek Astiah kembali menuju ke barisan rombongan sesama jamaah haji di dalam paviliun, sebagai persiapan menuju bus yang akan mengantarkan mereka ke hotel.
“Di situ saya pakaikan kaos kaki, karena nenek kesulitan memakai kaos kaki khusus ibu-ibu,” lanjut Zalfa.
Apresiasi dari nenek tersebut membuat Zalfa tak kuasa menahan haru. Terlebih, hari tersebut merupakan hari terakhirnya setelah sebulan melayani kedatangan jamaah haji di bandara KAAIA Jeddah. “Ini pengalaman hari terakhir saya, ya Allah!” imbuhnya.
Zalfa mengungkapkan bahwa selama melayani jamaah haji, ia merasa seperti melayani keluarganya sendiri. Hal ini mengingatkan dirinya akan posisinya sebagai mahasiswa di Yaman yang tinggal jauh dari keluarga dan orang tuanya.
Sebagai mahasiswa yang merantau, momen-momen kebersamaan dengan jamaah haji ini membuat Zalfa merasakan kehangatan yang serupa dengan kebersamaan keluarganya di Indonesia. Kebersamaan ini juga memberinya kekuatan dan semangat untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada para jamaah.
Zalfa berharap pengalamannya ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk selalu membantu sesama dengan tulus dan ikhlas.
Di sisi lain, ada pengalaman unik saat Zalfa melayani kedatangan jamaah haji di bandara KAAIA Jeddah selama musim haji 2024. Zalfa sering dikira sebagai gadis Arab Saudi. “Saya sering dikira sebagai orang Arab, mereka kadang menyapa saya pakai bahasa Inggris,” ucapnya.
Mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran Islam salah satu kampus di Yordania ini juga mengakui memang keturunan timur tengah. “Dari ayah dan ibu memang ada keturunan Arab, dari Yaman dengan marga Alaydrus,” ujarnya.