Jamaah haji saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus, tidak turun. Lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
"Selain jamaah risiko tinggi, lansia, dan disabilitas; pergerakan jamaah ke Muzdalifah dilakukan dengan sistem taraddudi (shuttle) yang mengantar jamaah dari Arafah menuju Muzdalifah," terangnya.
Selama melaksanakan mabit (menginap), jamaah dapat istirahat dan berdzikir, menyelingi dzikir dengan berdoa kepada Allah, sebab Muzdalifah termasuk tempat mustajab.
"Tidak ada ibadah khusus selama mabit di Muzdalifah," paparnya.
Jamaah haji diimbau mempertahankan kondisi kebugaran fisiknya dengan beristirahat atau tidur, menghindari kelelahan, mengonsumsi bekal yang dibawa, minum obat dan menghubungi dokter jika merasa tidak sehat.
"PPIH akan membagikan kantong kerikil saat jamaah haji di Arafah bersamaan dengan pembagian snack berat untuk dikonsumsi saat di Muzdalifah," bebernya.
Adapun jamaah haji Indonesia yang wafat hingga saat ini berjumlah 121 orang. Rinciannya wafat di Embarkasi 9 orang, di Madinah 18 orang, di Makkah 87 orang, di Bandara 3 orang, dan di Arafah 4 orang. Seluruh jamaah wafat akan dibadalhajikan.
(Hantoro)