Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

14 Bacaan I'tidal dalam Sholat Berdasarkan Riwayat Shahih

Hantoro , Jurnalis-Rabu, 19 Juni 2024 |11:21 WIB
14 Bacaan I'tidal dalam Sholat Berdasarkan Riwayat Shahih
Ilustrasi bacaan i'tidal dalam sholat berdasarkan riwayat shahih. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Doa 6

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَد

Rabbanaaa lakal hamdu mil-as-samaawaati wa mil-al-ardhi wa mil-a maa syik-ta min syai-im ba’du wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

"Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang ada di antara keduanya dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya, dan tidak bermanfaat bagi-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan." (Al-Firyabi dalam kitabnya Al-Qodar 1/145)

Doa 7

اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ، وَمِلْءَ الْأَرْضِ، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْد

Allahumma rabbanaaa lakal hamdu mil-as-samaawaati wa mil-al-ardhi wa mil-a maa syik-ta min syai-im ba’du.

"Ya Allah Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang ada di antara keduanya dan sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya." (HR Ibnu Majah nomor 878, Abu Dawud: 846, An-Nasa'i dalam As-Sunanul Kubro: 657)

Doa 8

اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ، وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Allahumma rabbanaaa wa lakal hamdu mil-us-samaawaati wa mil-ul-ardhi wa maa bainahumaa wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du ahlats tsanaa-i wal majdi ahaqqu maa qoolal ‘abdu wa kullunaa ‘abdun, allahumma laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

"Ya Allah Rabb kami,dan bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh yang ada di antara langit dan bumi, serta sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya. Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. (Ucapan ini) yang paling pantas diucapkan seorang hamba. Dan semua kami adalah hamba-Mu semata. Ya Allah, tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau berikan. Dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat dari-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan. (Al-Jami’u As-Shohih Lis Sunani Wal Masaanid 25/265)

Doa 9

اللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ، وَمَا بَيْنَهُمَا، وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Allahumma rabbanaaa lakal hamdu mil-us-samaawaati wa mil-ul-ardhi wa maa bainahumaa wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du ahlats tsanaa-I wal majdi, laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

"Ya Allah Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh yang ada di antara langit dan bumi, serta sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya. Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau berikan. Dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat dari-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan." (HR Muslim nomor 478. Perbedaanya di sini tidak ada kalimat "Ahaqqu maa qoolal ‘abdu wa kullunaa ‘abdun")

Doa 10

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ، أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ، وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ: اللهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Rabbanaaa lakal hamdu mil-us-samaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du ahlats tsanaa-I wal majdi ahaqqu maa qoolal ‘abdu wa kullunaa laka ‘abdun, allahumma laa maani’a limaa a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

"Rabb kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya. Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. (Ucapan ini) yang paling pantas diucapkan seorang hamba. Dan semua kami adalah hamba-Mu semata. Ya Allah, tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau berikan. Dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat dari-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan." (HR Muslim nomor 477. Di sini tidak ada lafaz "Wa maa bainahumaa") 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement