Ada hadits yang mutawatir dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya beliau menggundul rambutnya saat haji dan umrah. Begitu pula hal ini dilakukan oleh para sahabat beliau.
Di antara mereka ada yang menggundul habis saat tahalul, ada pula yang memendekkannya. Namun, menggundul habis saat tahalul lebih utama daripada memendekkan. Maka itu, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendoakan:
{ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُحَلِّقِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَالْمُقَصِّرِينَ ؟ قَالَ : وَالْمُقَصِّرِينَ }
"Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau cuma sekadar memendekkan?" Beliau masih bersabda, "Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis." Para sahabat balik bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana cuma sekadar memendekkan?" Beliau masih bersabda, "Ya Allah, ampunilah mereka yang menggundul habis." Para sahabat kembali bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana cuma sekadar memendekkan?" Baru beliau menjawab, "Dan juga bagi yang memendekkan." (HR Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan dalil-dalil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tahalul lebih utama menggundul habis rambut. Sebab, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sampai mendoakan sebanyak tiga kali kaum Muslimin yang tahalul sampai membotaki kepalanya.
Allahu a'lam.
(Hantoro)