Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Puncak Haji Berjalan Lancar, Menag: Kartu Nusuk dan Skema Murur Jadi Dua Kunci Sukses

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Sabtu, 22 Juni 2024 |00:38 WIB
Puncak Haji Berjalan Lancar, Menag: Kartu Nusuk dan Skema Murur Jadi Dua Kunci Sukses
Menag Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Dok MCH 2024)
A
A
A

MADINAH - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengaku bersyukur puncak haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna) berjalan dengan lancar.

“Alhamdulillah puncak haji berjalan dengan lancar mulai prosesi di Arafah Muzdalifah dan Mina semua berjalan baik dan lancar,” ujar Menag Yaqut di Madinah, Jumat (21/6/2024).

Gus Men – panggilan akrabnya – mengatakan, hal ini adalah kerja keras semua pihak serta Pemerintah Arab Saudi.

“Kerja keras semua, teman-teman, baik itu di PHU, teman-teman petugas, juga kerjasama yang baik dengan pemerintah kerajaan Saudi Arabia,” ujarnya.

Kendati demikian, Gus Men tidak memungkiri bahwa memang ada beberapa kekurangan saat puncak haji.

“Jika kemudian ditemukan satu dua kekurangan ya saya kira tidak ada yang sempurna dalam hidup ini. Tapi itu bukan pembenaran bahwa kita kemudian berhenti untuk melakukan perbaikan,” tuturnya.

Gus Men memastikan, bahwa kekurangan tersebut, akan diperbaiki saat penyelengaraan ibadah haji di tahun berikutnya.

“Beberapa kekurangan yang kita temukan Insya Allah ke depan akan kita perbaiki agar layanan jamaah ini semakin tahun makin baik,” ucapnya.

Menurut Gus Men, ada dua hal yang menjadi penyebab dari kelancaran dari penyelenggaraan ibadah haji, yakni Smart Card atau yang biasa disebut dengan Kartu Nusuk dan Skema Murur.

“Saya kira iya, salah satu kunci sukses dan lancarnya perjalanan jamaah haji kita ini di dua hal ini,” ujar Gus Men.

Dikatakannya, smart card dan skema murur yang diterapkan saat ibadah haji tahun ini sebagai salah satu cara dalam mengurangi kepadatan puncak haji.

“Banyak hal baru di penyelenggaran haji tahun ini. Pertama soal nusuk card atau smart card itu, dimana pemerintah kerajaan Saudi Arabia bisa dengan mudah mendeteksi mana jamaah haji legal dan ilegal,” jelasnya.

“Ini juga berefek kepada rombongan jamaah haji Indonesia karena sebelumnya ketika masih leluasa gitu ya, jemaah haji yang menggunakan visa non-haji, itu bisa masuk di Arafah, di Mina, dan Muzdalifah. Kerumunan itu menjadi semakin besar gitu, sehingga space-spacenya juga terbatas,” lanjutnya.

Oleh karena iti, dengan adanya penerapan Kartu Nusuk, kepadatan di Armuzna tidak separah tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun ini karena ada pembatasan melalui Nusuk Card itu, ya Alhamdulillah meskipun ada kepadatan-kepadatan di beberapa titik tertentu, tidak semasif tahun lalu,” ungkapnya.

“Apalagi di Muzdalifah misalnya kita juga sudah lakukan inovasi yang kemudian kita sebut sebagai game changer dari semua puncak haji yang pemerintah layankan kepada jamaah ini adalah skema murur di Muzdalifah,” pungkasnya.

(Qur'anul Hidayat)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement