Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun tidak mengetahui karena waktu tersebut termasuk di antara mafaatihul ghaib (kunci-kunci ilmu ghaib) yang hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengetahuinya.
Mengenai mafaatihul ghaib yang dimaksudkan dapat dilihat pada firman Allah Azza wa Jalla berikut ini:
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Luqman: 34)
Disebutkan pula dalam kitab Shahih Al Bukhari dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
مَفَاتِحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ
"Kunci ilmu ghaib itu ada lima." (HR Bukhari nomor 4778) Kemudian beliau pun membaca firman Allah (yang artinya), "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, … ."
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)