4. Langit pelindung bumi
Sebagian besar umat manusia tentu sudah memahami betapa pentingnya keberadaan langit bagi bumi, mulai menjaga suhu dan temperatur hingga menjadi "pertahanan" dari benda asing yang ada di luar angkasa apabila masuk ke bumi.
Secara jelas dan gamblang Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan hal itu melalui firman-Nya dalam Alquran Surat Al Anbiya Ayat 32.
وَجَعَلْنَا السَّمَاۤءَ سَقْفًا مَّحْفُوْظًاۚ وَهُمْ عَنْ اٰيٰتِهَا مُعْرِضُوْنَ
Artinya: "Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain)."
5. Rasa sakit berasal dari kulit
Seluruh manusia tentu mengenal apa itu rasa sakit, namun penjelasan ilmiah terhadap adanya rasa sakit itu baru diketahui beberapa waktu belakangan ini, yakni ternyata rasa sakit tersebut berasal dari kulit dan bukan dari otak.
Sains menjelaskan bahwa kulit memiliki saraf khusus sebagai reseptor rasa sakit. Penemuan itu juga sejalan dengan Alquran Surat An-Nisa Ayat 56. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
Artinya: "Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab."
Ayat tersebut dapat dipahami bahwa kulitlah yang menyebabkan adanya rasa sakit sendiri dengan perumpamaan mekanisme azab yang dilakukan oleh-Nya.
6. Orbit matahari
Dahulu sains meyakini bahwa matahari tidak berputar, dan planet-planet yang ada di sekitarnya, termasuk bumi, adalah yang berputar mengelilinginya.
Fakta itu dikemukakan oleh Nicholas Copernicus dan terus bertahan hingga akhirnya ilmuwan modern mengungkap temuan terbaru bahwa matahari juga ternyata bergerak memutar sebagaimana planet lainnya.
Lagi-lagi, jauh sebelum ilmuwan menemukannya, Alquran telah lebih dulu menjelaskannya secara gamblang dalam Surat Al Anbiya Ayat 33. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
Artinya: "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Wallahu a'alam bisshawab.
(Hantoro)