KEMENTERIAN Agama (Kemenag) mengajak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) memperkuat sinergi serta kebersamaan dalam melayani jamaah haji. Pasalnya, sejumlah terobosan yang dilakukan Kemenag harus terus diperkuat, dan itu membutuhkan sinergi dari banyak pihak.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief menjelaskan bahwa selama tiga tahun kepemimpinannya, Direktorat Jenderal PHU terus berusaha membangun ekosistem haji agar dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia.
"Upaya penggunaan bahan baku makanan dari Indonesia untuk jamaah haji diharapkan memberi dampak ekonomis kepada para pengusaha kecil menengah dalam negeri," ujarnya di Kota Medan, Kamis 10 Oktober 2024, dikutip dari Kemenag.go.id.
Ia juga mencatat peningkatan jumlah jamaah haji lansia usai covid-19 serta tantangan yang dihadapi pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 di Mudzdalifah.
Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan skema haji ramah lansia serta skenario murur dan tanazul saat di Mina guna memberikan keamanan, kenyamanan, serta kemaslahatan untuk para jamaah haji.
"Terima kasih kepada FK KBIHU yang berperan dalam pencapaian indeks kepuasan jamaah haji Indonesia tahun 2024 sebesar 88,20 persen (sangat memuaskan)," ungkapnya.
Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat mengajak KBIHU untuk terus meningkatkan manajemen tata kelolanya sebagai lembaga bimbingan jamaah haji dan umrah.
KBIHU juga diminta memperkuat literasi pembimbingnya, khususnya terkait gagasan moderasi manasik. Sehingga, manasik bisa menjadi solusi permasalahan yang dihadapi jamaah haji, terlebih jamaah haji lansia yang dalam dua tahun penyelenggaraan ibadah haji 2023 dan 2024 jumlahnya cukup banyak.
(Hantoro)