JAKARTA - Bulan Rajab termasuk salah satu bulan haram. Bulan ini memiliki keistimewaan. Karena itu, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan selama bulan Rajab.
Umat Islam telah memasuki Bulan Rajab 1446 Hijriah sejak 1 Januari 2025. Pada bulan Rajab ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah, seperti puasa sunnah.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surat At-Taubah ayat 36 :
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah [9]:36).
Puasa sunnah Rajab memiliki keutamaan karena bisa mendatangkan pahala besar. Hal ini sebagaimana tercantum dalam hadis riwayat At-Tabrani, Rasulullah SAW menjelaskan mengenai puasa Rajab:
“Barang siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab laksana berpuasa setahun. Apabila berpuasa tujuh hari, maka ditutupkan darinya pintu neraka Jahanam. Barang siapa berpuasa delapan hari, maka dibukakan delapan pintu surga dan Allah mengabulkan semua permohonannya.”
Keutamaan Puasa Rajab
1. Penghalang siksa neraka
Dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
"Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka." (HR Ahmad 3: 396. Syekh Syu'aib Al Arnauth mengatakan hadits ini shahih dilihat dari banyak jalan)
Dari Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
"Barang siapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan pada Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun." (HR Bukhari nomor 2840)
2. Raih Ketakwaan
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa." (QS Al Baqarah: 183)
Allah Subhanahu Ta'ala menyebutkan dalam ayat di atas mengenai hikmah disyariatkan puasa yaitu agar bertakwa. Sebab dalam puasa, umat mengerjakan perintah Allah Ta'ala dan menjauhi larangan-Nya.