Kitab ini juga menekankan pentingnya konsistensi dalam ibadah dan amal saleh. Imam an-Nawawi menyusun kitab ini hingga selesai pada 4 Ramadan 670 Hijriah, enam tahun sebelum beliau wafat. Dalam prosesnya, beliau memilih hadits-hadits shahih dari kitab-kitab terkenal seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Kitab Riyadhus Shalihin adalah sebuah karya yang dirancang untuk menjadi panduan praktis bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan. Dengan mengangkat tema-tema universal seperti keikhlasan, sabar, syukur, muraqabah, dan hubungan sosial, kitab ini menjadi salah satu karya yang paling relevan di setiap zaman.
Selain itu, kitab ini memiliki banyak syarah (penjelasan) yang dibuat oleh ulama setelahnya. Di antara syarah yang terkenal adalah Nuzhatul Muttaqin karya Dr. Mushthafa Sa’id al-Khin, Dr. Mushthafa Bugha, dan lainnya, serta Dalilul Falihin karya Muhammad ibn ‘Allan ash-Shiddiqi asy-Syafi’i.
Kitab ini tidak hanya membantu umat Islam dalam memahami hadis, tetapi juga menjadi pegangan dalam membangun akhlak mulia dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan isi yang sistematis dan relevan, Riyadhus Shalihin tetap menjadi rujukan utama bagi umat Islam hingga hari ini.
(Erha Aprili Ramadhoni)