Lebih lanjut, Bayu menjelaskan, puasa dapat menginduksi autogafi, yaitu proses di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari komponen yang rusak, termasuk sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker.
Bayu mengungkapkan studi yang dilakukan oleh pemenang Nobel Kedokteran 2016 bernama Yoshinori Ohsumi. Studi tersebut menunjukkan bahwa autofagi dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker.
"Studi oleh Yoshinori Ohsumi (pemenang Nobel Kedokteran 2016) menunjukkan bahwa autofagi dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker," jelasnya.
(Rahman Asmardika)