Selain itu, gara-gara begadang, bisa saja sholat ditinggalkan. Padahal jika tidur tepat waktu, bisa terbangun pada dini hari untuk menjalankan sholat tahajud.
Tak hanya itu, imbas begadang, bisa jadi tidak bisa bangun untuk melaksanakan sholat subuh.
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ، قَالَ أَنْبَأَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “ إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Artinya: Sesungguhnya perjanjian diantara kami dan mereka (kaum kafir) adalah sholat. Siapapun yang meninggalkan sholat maka sungguh dia telah kafir. (HR. Nasa’i 463)
Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)