“Hidup itu selalu berubah, yang pasti hanya kematian. Dalam Alquran, kata akhya (hidup) itu mu’rab (bisa berubah), sedangkan maut (mati) itu mabni (tetap)," lanjut Aswadi Syuhada.
Satu lagi, Aswadi meminta jamaah haji Indonesia untuk mandiri dalam melakukan manasik haji, atau latihan ibadah haji yang dilakukan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Jika latihan berulang terus -menerus, niscaya Allah SWT akan memberi bantuan.
“Jika kita menggantungkan manasik kepada seseorang, lalu ia tak bisa membantu, kita akan rugi. Tetapi, jika kita menggantungkan kepada Allah, niscaya akan ada jalan keluar,” kata Aswadi.
“Dengan kesabaran dan keyakinan, Insya Allah setiap kesulitan akan diganti Allah dengan solusi terbaik,” tutup pria bergelar profesor ini.
(Ramdani Bur)