Berselang 12 tahun dari kejadian, Endang berhasil menunaikan mimpi, yakni menjalani ibadah haji bersama sang suami, Khuya'i. Khuya’I merupakan pensiunan pegawai tata usaha di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Keduanya berangkat ke Tanah Suci melalui kelompok terbang (kloter) 22 Embarkasi Solo (SOC 22) asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Saat ini, keduanya sudah tiba di Makkah dan mereka pun sudah menjalani umrah wajib di Masjidil Haram beberapa hari lalu.
"Kalau Bapak masih bisa jalan, tapi kalau umroh atau ke masjidil haram pakai kursi roda, karena tidak kuat berjalan kaki jauh," kata Endang.
Kisah Endang Tri Nurniningsih mengajarkan kita bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih mimpi, asalkan hati tetap kuat, ikhlas, dan penuh syukur. Di tengah ujian hidup yang berat, ia tetap tersenyum, berjuang, dan akhirnya sampai ke Tanah Suci bersama belahan jiwanya. Sebuah pelajaran bahwa dengan keikhlasan dan keteguhan hati, jalan menuju berkah dan ridha Ilahi akan selalu terbuka.
(Ramdani Bur)