Orangtua Santi bekerja sebagai penjual perlengkapan jenazah atau biasa disebut rampe. Menurut Santi, Orangtuanya sudah berjualan rampe di Kota Bandung sejak 40 tahun lalu. Berbagai peralatan jenazah yang dijual di pinggir jalan Cisadas adalah bunga, kain kafan, tikar hingga kapas.
"Jadi dari nenek sampai ke mama itu sudah berjualan selama 60 tahun. Awal mula pendaftaran saya lah yang mendaftarkan almarhum papa dan mama,” tegas Santi.
Dari berjualan inilah, orangtua Santi bisa menabung untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Setelah menunggu belasan tahun, mimpi itu pun terwujud tahun ini.
Medio 2016, ibu Santi sempat mengalami kecelakaan motor yang mengakibatkan luka serius di lutut dan kaki. Kondisi itu membuat sang ibu harus menggunakan kursi roda. Untungnya, para petugas haji selalu siaga membantu seluruh jamaah, termasuk lanjut usia (lansia) dan disabilitas.
"Alhamdullah petugasnya hajinya baik-baik membuat kita tambah semangat untuk beribadah. Awal mula saya berfikir pasti repot nemani mama yang duduk di kursi roda. Ternyata semuanya dipermudah dan menyenangkan di Tanah Suci ini. Terima kasih petugas haji Indonesia,” tutup Santi.
(Ramdani Bur)