JEDDAH - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi merupakan satu dari 15 Amirul Hajj yang akan memimpin misi haji Indonesia tahun ini. Dari 15 orang itu, Arifatul Choiri Fauzi merupakan satu-satunya yang berjenis kelamin perempuan.
Misi mulia akan dijalani Arifatul Choiri Fauzi. Ia memiliki tugas memastikan jamaah haji perempuan mendapatkan layanan yang setara, aman, dan nyaman.
Tugas mulia di atas tentu takkan mudah dijalani. Ini karena jamaah haji perempuan asal Indonesia tahun ini lebih banyak ketimbang pria.
“Tahun ini, jumlah jamaah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Karena itu, saya akan fokus mengawal layanan bagi mereka, memastikan pendampingan dan pemantauan agar perempuan juga bisa merasakan kualitas pelayanan terbaik,” kata Arifatul di Jeddah kepada Okezone yang tergabung dalam tim Media Center Haji 2025 di Jeddah, Jumat 30 Mei 2025.
Arifatul yang juga Ketua PP Muslimat NU itu menyoroti sejumlah isu krusial yang kerap dialami jamaah perempuan. Beberapa di antaranya dari keterbatasan sanitasi hingga kurangnya pembimbing ibadah perempuan.
“Toilet misalnya. Durasi penggunaannya oleh perempuan umumnya lebih lama. Jadi, secara logis jumlahnya juga harus lebih banyak dibandingkan pria,” tegas perempuan 55 tahun ini.
Arifatul juga memberi saran kepada pemerintah agar jumlah pembimbing ibadah perempuan ditambah. Hal itu wajib dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan spiritual jamaah perempuan, terutama saat menghadapi kondisi seperti haid.
“Saya berharap pelaksanaan haji ke depan bisa lebih ramah perempuan, termasuk dalam edukasi fikih seputar kesehatan reproduksi. Misalnya, bagaimana mendampingi perempuan yang sedang haid agar tetap tenang dan tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam ibadah,” ujar Arifatul.
Arifatul berkomitmen menghimpun catatan lapangan agar menjadi dasar pembenahan layanan jamaah perempuan tahun-tahun mendatang.
“Kalau sempurna mungkin tidak ada. Tapi, kalau bisa lebih baik dan dirasakan manfaatnya oleh jamaah perempuan, itu yang sedang kami perjuangkan,” tuturnya.
Sabtu, 31 Mei 2025 atau Minggu 1 Juni 2025 dini hari WIB merupakan batas akhir jamaah haji Indonesia tiba di Arab Saudi. Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Sabtu (31/5/2025) pukul 13.00 WIB, 199.800 jamaah haji reguler sudah tiba di Indonesia.
Angka itu merupakan 98,28 persen dari jamaah haji reguler Indonesia. Satu harapannya, seluruh jamaah Indonesia bisa menjadi haji mabrur sepanjang umur.
(Erha Aprili Ramadhoni)