JAKARTA - Sesuai dengan kalender Hijriah dari Kementerian Agama, 1 Safar 1447 H jatuh pada hari Sabtu, 26 Juli 2025.
Setiap bulan Safar tiba dalam kalender Hijriah, sebagian umat Islam masih meyakini bulan ini membawa kesialan, musibah, bahkan pantangan melangsungkan pernikahan atau memulai usaha.
Mitos tersebut terus bertahan, meski ajaran Islam secara tegas membantah anggapan tersebut.
Berikut sejumlah mitos populer seputar Bulan Safar:
Banyak orang percaya bulan Safar dipenuhi dengan malapetaka dan musibah. Oleh karena itu, mereka menghindari kegiatan penting seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai bisnis.
Faktanya dalam Islam, tidak ada bulan yang dianggap sial.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
لا عَدْوَى ولا طِيَرَةَ، ولا هامَةَ ولا صَفَرَ
“Tidak ada penyakit menular, tidak ada dampak dari thiyarah (anggapan sial), tidak ada kesialan karena burung hammah, tidak ada kesialan para bulan Shafar” (HR. Bukhari no. 5757, Muslim no.2220).
Mitos ini menyebutkan 320.000 bencana turun pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Dkenal dengan sebutan Rebo Wekasan.
Melansir laman NU, pada Muktamar Ke-3 Nahdlatul Ulama diputuskan menolak kepercayaan terhadap adanya hari sial. Keputusan ini merujuk pendapat Syekh Ibnu Hajar al-Haitamy yang tercantum dalam karya Al-Fatawa al-Haditsiyah.
"Barangsiapa bertanya tentang hari sial dan sebagainya untuk diikuti bukan untuk ditinggalkan dan memilih apa yang harus dikerjakan serta mengetahui keburukannya, semua itu merupakan perilaku orang Yahudi dan bukan petunjuk orang Islam yang bertawakal kepada Sang Maha Penciptanya, tidak berdasarkan hitung-hitungan dan terhadap Tuhannya selalu bertawakal. Dan apa yang dikutip tentang hari-hari nestapa dari sahabat Ali kw. adalah bathil dan dusta serta tidak ada dasarnya sama sekali, maka berhati-hatilah dari semua itu (Ahkamul Fuqaha’, 2010: 54).
Banyak calon pengantin menunda pernikahan karena takut rumah tangganya tidak langgeng jika menikah pada bulan ini.
Faktanya Rasulullah menikahkan beberapa sahabat di bulan Safar. Bahkan, dalam sejarah, tidak ada larangan khusus tentang pernikahan di bulan ini.
(Erha Aprili Ramadhoni)