"Bagi siapapun tidak boleh berdalih kebolehan melakukan kedua sholat tersebut dengan hadits shahih bahwa Nabi bersabda, sholat adalah sebaik-baiknya tempat, perbanyaklah atau sedikitkanlah, karena sesungguhnya hadits tersebut hanya mengarah kepada sholat-sholat yang disyariatkan," tulis Ustadz Mubasysyarum menukil pandangan KH Hasyim Asy'ari.
Terlepas dari perdebatan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang KH M Djamaluddin Ahmad menulis amalan di hari tersebut. Dalam kitab tersebut, seseorang dianjurkan untuk sholat 4 rakaat dengan niat sholat sunnah mutlak berikut.
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushalli rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya: saya niat shalat sunnah dua rakaat semata karena Allah ta'ala
Dalam sholat tersebut, di setiap rakaatnya, dianjurkan membaca surat-surat berikut dalam jumlah tertentu. Membaca Surat Al-Fatihah 1x kali, Surat Al-Kautsar 17x kali, Surat Al-Ikhlas 5 kali, Surat Al-Falaq 1 kali, dan Surat An-Naas 1 kali.
Rebo Wekasan adalah momen yang sarat dengan tradisi dan keyakinan. Perbedaan pendapat ulama mengenai hukum sholat Rebo Wekasan menunjukkan pentingnya merujuk pada sumber-sumber ajaran Islam yang valid dan mendalam.
Amalan-amalan lain yang dianjurkan, seperti membaca surat-surat tertentu, dapat menjadi alternatif bagi mereka yang ingin beribadah di hari Rebo Wekasan. Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)