Secara bahasa, thawilah berarti 'panjang'. Dalam hal ini, dibaca lebih dari 2 harakat.
Disebut mad shilah lantaran bacaan panjang (mad) tidak akan terwujud kecuali jika dibaca lanjut (washal atau shilah) dan juga karena ha’ dhamir disambung dengan mad wau atau mad ya ketika dibaca lanjut. Dinamakan thawilah karena dibaca panjang lebih dari 2 harakat.
Karena itu, mad shilah thawilah adalah hukum ketika ha dhamir (kata ganti) yang dibaca panjang lebih dari 2 harakat ketika lanjut, dengan syarat ha’ dhamir tersebut terletak di antara dua huruf yang berharakat dan huruf keduanya adalah hamzah.
Jika tidak bertemu hamzah, mad berubah menjadi mad shilah sughra (qashirah). Mad shilah thawilah boleh dibaca panjang sampai 2 setengah alif atau 5 harakat/ketukan.
Cara membaca mad shilah thawilah adalah dengan memanjangkannya sampai 5 harakat atau 2,5alif, termasuk pada ha’ dhamir yang berharakat dhommah maupun kasrah.
Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)