Sebelum menyampaikan permohonan, Rasulullah SAW mengajarkan memulai doa dengan memuji Allah SWT dan bersholawat kepada Nabi. Fudhalah bin Ubaid RA meriwayatkan:
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِمَحَامِدِ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ ﷺ ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ (رواه أبو داود)
Artinya : “Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, hendaklah ia memulai dengan memuji Tuhannya yang Maha Agung dan Maha Perkasa, kemudian bershalawat kepada Nabi SAW, lalu setelah itu berdoalah dengan apa yang dikehendakinya.” (HR. Abu Dawud).
Setelah doa, dianjurkan untuk menutupnya dengan ucapan hamdalah. Hal ini sebagaimana digambarkan dalam firman Allah:
دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (يونس: 10)
“Doa mereka di dalamnya ialah: ‘Subhanakallahumma’, dan penghormatan mereka ialah: ‘Salaam’. Dan penutup doa mereka ialah: ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.’” (QS. Yunus [10]: 10)
Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)