Dalam kitab Ar-Rahiqul Makhtum (hlm.322), Mubarakfuri mencatat, pada bulan Rabiul Akhir tahun ke-6 Hijriah, Rasulullah mengutus Muhammad bin Maslamah bersama sepuluh sahabat menuju daerah Dzul Qishah untuk memantau pergerakan kabilah Bani Tsa'labah yang diduga hendak melakukan pengkhianatan terhadap umat Islam.
Namun, keberadaan pasukan kecil yang berjumlah sebelas orang ini rupanya terendus oleh pihak Bani Tsa'labah. Mereka pun kemudian melancarkan serangan mendadak pada malam hari. Akibatnya, seluruh sahabat gugur syahid, kecuali Muhammad bin Maslamah yang berhasil selamat.
Al-Mawardi dalam kitab Al-Hawil Kabir (Beirut, Darul Kutubil Ilmiyah: 1994), juz 14, hlm. 31 mengungkapkan, setelah Ruqayah binti Rasulullah wafat, Utsman bin Affan kemudian menikah dengan Ummu Kultsum yang juga putri baginda Nabi. Dari pernikahan inilah beliau kemudian dikenal dengan gelar Dzun Nurain (pemilik dua cahaya), karena menjadi satu-satunya sahabat yang menikahi dua putri Nabi. Disebutkan oleh Al-Mawardi, akad nikah antara Utsman dan Ummu Kultsum ini berlangsung di bulan Rabiul Awwal, sementara resepsinya digelar di bulan Rabiul Akhir.
Wallahualam
(Erha Aprili Ramadhoni)