Ia juga mengungkapkan pentingnya metode dakwah yang lembut dan penuh kebijaksanaan, sebagaimana firman Allah dalam Surah An-Nahl ayat 125,
“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.”
“Dakwah yang keras dan menghakimi bertentangan dengan semangat kenabian yang membawa rahmat bagi seluruh alam,” kata Said Agil.
Ia menambahkan, peran pemuka agama dan lembaga keagamaan sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan cinta lingkungan sejak dini. Pendidikan agama, menurutnya, harus menumbuhkan kesadaran ekologis agar generasi muda tidak hanya saleh secara ritual, tetapi juga peduli terhadap sesama dan alam sekitar.
“Kerukunan antarmanusia dan kelestarian alam adalah dua sisi dari satu kesalehan yang utuh—kesalehan yang menebarkan rahmat bagi seluruh alam,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)