Seorang pejabat hendaknya tidak lalai dalam membuat kebijakan terutama yang berkaitan dengan kemaslahatan rakyat. Sebab kebijakan yang diputuskan dengan serampangan akan mengakibatkan bencana dan kerugian bagi rakyat. Dalam hal ini Kebijakan pengelolaan alam adalah bagian dari amanat rakyat yang seharusnya dilakukan dengan baik oleh para pejabat.
Sebagaimana Al-Ghazali dalam kitab At-Tibrul Masbuk fi Nasihatil Muluk hal 14 berkata:
فَإِنَّ الْوِلَايَةَ نِعْمَةٌ مِنْ نِعَمِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، مَنْ قَامَ بِحَقِِّهَا نَالَ مِنَ السَّعَادَةِ مَا لَا نِهَايَةَ لَهُ وَلَا سَعَادَةَ بَعْدَهُ، وَمَنْ قَصَّرَ عَنِ النُّهُوْضِ بِحَقِّهَا حَصَلَ فِي شَقَاوَةٍ لَا شَقَاوَةَ بَعْدَهَا إِلاَّ الكُفْرُ بِاللَّهِ تَعَالَى
Artinya: “Kekuasaan termasuk bagian dari nikmat Allah Swt. Pejabat yang melaksanakannya dengan baik, akan memperoleh kebahagiaan di akhirat. Sedangkan pejabat yang tidak melaksanakan amanatnya dengan baik akan jatuh dalam kesengsaraan dan dapat berujung pada kekufuran”.
Demikian, khutbah Jumat kali ini semoga bisa juga menjadi pengingat bagi kita semua agar bisa lebih bijak dalam memperlakukan lingkungan di mana kita tinggal agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga saudara-saudara kita yang saat ini terdampak bencana, diberikan ketabahan dalam menghadapinya, kembali mendapatkan tempat tinggal yang layak, dan bangkit lebih baik. Aamiin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ