Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي مُوسَىٰ الأَشْعَرِيِّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ تَعَالَىٰ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ، حَتَّىٰ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا»
Artinya: “Sesungguhnya Allah Ta'ala membentangkan tangan-Nya pada waktu malam agar orang yang berbuat dosa pada waktu siang hari dapat bertaubat, dan Dia membentangkan tangan-Nya pada waktu siang hari agar orang yang berbuat dosa pada waktu malam hari dapat bertaubat, hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Ketika Nyawa Sampai di Kerongkongan Waktu pertama ketika pintu taubat ditutup adalah pada saat sakaratul maut, yaitu momen ketika roh seseorang telah mencapai kerongkongan dan proses kematian sudah tidak dapat dihindari lagi.
Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 18:
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّىٰ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Artinya: “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: ‘Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.’ Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi mereka Kami telah menyiapkan azab yang menyakitkan.”