Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari apa yang menimpamu dan memberikan keutamaan kepadaku atas kebanyakan makhluk, (jika karunia itu juga diterima) niscaya bala tidak menimpa." (HR At-Tirmidzi)
Imam Nawawi dalam al-Adkâr mengatakan, para ulama menyarankan doa di atas dibaca secara pelan-pelan (sirr) agar tak menyinggung perasaan orang yang terkena bencana. Kecuali bila yang terkena musibah adalah ahli maksiat, maka boleh agak keras dengan syarat tak menimbulkan mudarat.
Jika dinilai malah merugikan, maka membacanya secara pelan-pelan adalah pilihan terbaik sebagai tata krama.