PADA umumnya dana untuk menggaji marbot berasal dari infaq dan bantuan dari pemerintah, namun ada satu masjid yang berupaya berdiri sendiri, yakni Al Falah.
Masjid Al Falah terletak Jalan Raya Sukowati, Sragen, Jawa Tengah. Rumah Allah tersebut diurus oleh 35 marbot.
Nah, untuk menggaji 35 marbot tersebut, pengelola melakukan kegiatan swadaya, yakni membuka warung soto berbentuk Badan Usaha Milik Masjid (BUMM) pada Kamis 5 Maret 2020.
Warung tersebut menyediakan nasi soto seharga Rp5.000 per porsi, basi gudeg Rp3.000 per porsi, dan wedang angsle Rp6.000 per porsi. Hasil penjualannya dipakai membayar semua marbot atau pengurus Masjid Al Falah.
CEO Masjid Al Falah Sragen Eko Wijiyono mengatakan 35 karyawan Masjid Al Falah Sragen digaji sesuai upah minimum kabupaten (UMK).
“Dengan pendirian BUMM ini keutungannya bisa digunakan untuk gaji 35 orang karyawan itu. Sementara dana infak jamaah dan donatur digunakan untuk kepentingan jemaah atau kembali kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan dan fasilitas masjid yang nyaman atau kegiatan-kegiatan masjid,” ujarnya sebagaimana dilansir dari Solopos.
Model usaha masjid yang dibentuk Masjid Al Falah Sragen merupakan inovasi masjid pertama di Indonesia. Saat ini BUMM tersebut menjadi percontohan nasional.