Pada awal abad ke-20 mulai muncul generasi pertama percetakan modern mushaf Alquran. Generasi pertama pencetak mushaf Nusantara adalah toko Mesir bernama Abdulah Afif (1933) di Cirebon, Salim Nabhan (1920) di Surabaya, dan Matba'ah Islamiyah (1933) di Bukittinggi.
Generasi kedua yakni Penerbit Sinar Kebudayaan Islam (1951) di Jakarta, Al Ma'arif (1948) di Bandung, dan Menara Kudus (1952).
Generasi ketiga adalah Penerbit Toha Putra (1962) di Semarang, BIR and Company (1956) di Jakarta, Yayasan Pembangunan Islam (1967) di Jakarta, Yayasan Penyelenggara Terjemahan Alquran (1967) di Jakarta, serta Al Hikmah (1979) di Jakarta. Mushaf yang diterbitkan ini semuanya menggunakan mushaf Bombay asal India.
Sebagian besar penerbit mushaf Alquran generasi pertama adalah para pendatang atau keturunan Arab Saudi. Sebagian dari penerbit itu berlokasi di Kampung Arab. Misalnya Penerbit Abdullah Afif di Panjunan, Cirebon; Salim Nabhan di Ampel, Surabaya; dan Toha Putra di Kauman, Semarang.
"Ini menunjukkan jaringan Arab yang kuat dalam penerbitan mushaf Alquran generasi pertama," terangnya.