Hadis tersebut menggambarkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sebenarnya menyarankan mengonsumsi bawang putih, karena menghadiahkan kembali makanan yang mengandung bawang putih kepada seorang sahabat.
Namun, disyaratkan agar seorang Muslim tidak memakannya jika akan pergi ke masjid karena bau mulut yang diakibatkannya kurang sedap. Adapun Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam memilih tidak mengonsumsi bawang putih karena kerap berkomunikasi dengan Malaikat Jibril yang dikenal tidak suka dengan bau bawang putih.
Baca juga: Alquran dan Sains: Semut Miliki 6.000 Spesies Lebih, Mati jika Terpisah dari Kelompoknya
Hadis lain menyebutkan, "Makanlah bawang putih dan gunakanlah ia sebagai obat karena ia mampu mengobati 70 macam penyakit. Kalaulah malaikat tidak datang (dan berbicara) denganku, pastilah aku pun memakannya." (HR Ad-Dailami dari Ali)
Para ahli tidak tahu persis kapan bawang putih pertama kali digunakan dalam makanan. Namun, bukti historis lain menyebutkan bahwa bangsa Sumeria telah menggunakan bawang putih sebagai obat sejak lebih dari 2600 tahun sebelum Masehi.
Baca juga: Makhluk Hidup Diciptakan dari Air? Ini Jawaban Alquran dan Sains
Sekumpulan manuskrip tua berbahan daun lontar yang ditulis lebih dari 1500 tahun SM menegaskan bahwa bangsa Mesir kuno sangat mengandalkan bawang putih dalam dunia pengobatan.
Pada abad pertengahan, bawang putih disebarluaskan ke daratan Eropa dan mulai digunakan untuk mengobati penyakit pes (sampar) dan penyakit jantung. Selama beberapa abad, bawang putih digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati sejumlah penyakit infeksi. Namun dalam beberapa tahun terakhir bawang putih semakin dikenal luas karena kemampuannya mengobati penyakit kanker dan jantung.