5. Tata cara sholat jenazah
Pertama, niat sholat jenazah. Niat adalah amalan hati tidak perlu dilafalkan.
Kedua, takbir yang pertama. Lalu membaca ta’awwudz kemudian Surah Al Fatihah. Berdasarkan keumuman hadis:
لا صلاةَ لِمَن لم يقرأْ بفاتحةِ الكتابِ
"Tidak ada sholat yang tidak membaca Al Fatihah." (HR Bukhari Nomor 756, Muslim 394)
Kemudian riwayat dari Thalhah bin Abdillah bin Auf, ia berkata:
صليتُ خلفَ ابنِ عبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عنهما على جِنازة، فقرَأَ بفاتحةِ الكتابِ، قال: لِيَعْلموا أنَّها سُنَّةٌ
"Aku sholat bermakmum kepada Ibnu Abbas radhiallahu’anhu dalam sholat jenazah. Beliau membaca Al Fatihah. Beliau lalu berkata: 'Agar mereka tahu bahwa ini adalah sunah (Nabi)'." (HR Bukhari Nomor 1335)
Tidak perlu membaca doa istiftah/iftitah sebelum Surah Al Fatihah.
Baca juga: Pahala Sholat Jenazah Dapat 1 Qirath Pahalanya Sebesar Gunung Uhud
Ketiga, takbir yang kedua. Kemudian membaca salawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam. Berdasarkan hadis dari Abu Umamah Al Bahili radhiallahu’anhu:
أنَّ السُّنَّةَ في الصَّلاةِ على الجِنازة أن يُكبِّرَ الإمامُ، ثم يقرأَ بفاتحةِ الكتابِ- بعدَ التكبيرة الأولى- سِرًّا في نفْسِه، ثم يُصلِّيَ على النبيِّ صلَّى الله عليه وسلَّم، ويُخلِصَ الدُّعاءَ للميِّت في التكبيراتِ، لا يقرأُ فى شىءٍ منهنَّ، ثم يُسلِّم
"Bahwa sunnah dalam shalat jenazah adalah imam bertakbir kemudian membaca Al Fatihah (setelah takbir pertama) secara sirr (lirih), kemudian bersalawat kepada Nabi Shallallahu’alaihi wassallam, kemudian berdoa untuk mayit setelah beberapa takbir. Kemudian setelah itu tidak membaca apa-apa lagi setelah itu. Kemudian salam." (HR Asy Syafi’i dalam Musnad-nya Nomor 588, Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra Nomor 7209, dishahihkan Al Albani dalam Ahkamul Janaiz Nomor 155)
Baca juga: Ini Nasab dan Kelahiran Nabi Muhammad, Umat Islam Wajib Tahu