4. Tempat sholat jenazah
Sholat jenazah lebih utama dilakukan di luar masjid. Sebagaimana yang umum dilakukan di zaman Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassallam. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ ، خَرَجَ إِلَى الْمُصَلَّى فَصَفَّ بِهِمْ ، وَكَبَّرَ أَرْبَعًا
"Rasulullah Shallallahu’alaihi wassallam mengumumkan kematian An Najasyi di hari ia wafat. Kemudian beliau keluar ke lapangan lalu menyusun shaf untuk sholat, kemudian bertakbir empat kali." (HR Bukhari Nomor 1245)
Namun, boleh juga dikerjakan di dalam masjid. Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
وَاللهِ مَا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى سُهَيْلِ بْنِ بَيْضَاءَ وَأَخِيْهِ إِلَّا فِي الْمَسْجِدِ
"Demi, Allah! Tidaklah Nabi Shallallahu’alaihi wassallam mensholatkan jenazah Suhail bin Baidha’ dan saudaranya (Sahl), kecuali di masjid." (HR Muslim Nomor 973)
Baca juga: Sholat Jenazah Dianjurkan Sebanyak Mungkin Diikuti Jamaah Agar Dapat Syafaat Nabi
Dibolehkan bagi orang yang belum sempat mensholatkan jenazah sebelum dikuburkan, lalu ia melakukan sholat jenazah di permakaman. Sebagaimana dalam riwayat dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
مَاتَ إِنْسَانٌ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ، فَمَاتَ بِاللَّيْلِ فَدَفَنُوهُ لَيْلًا، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَخْبَرُوهُ فَقَالَ: «مَا مَنَعَكُمْ أَنْ تُعْلِمُونِي؟» قَالُوا: «كَانَ اللَّيْلُ فَكَرِهْنَا ـ وَكَانَتْ ظُلْمَةٌ ـ أَنْ نَشُقَّ عَلَيْكَ»، فَأَتَى قَبْرَهُ فَصَلَّى عَلَيْهِ
"Seseorang yang biasa dikunjungi Rasulullah Shallallahu’alaihi wassallam telah meninggal. Ia meninggal di malam hari, maka ia pun dikuburkan di malam hari. Ketika pagi hari tiba, para sahabat mengabarkan hal ini kepada Rasulullah. Beliau pun bersabda: 'Apa yang menghalangi kalian untuk segera memberitahukan aku?' Para sahabat menjawab: 'Ketika itu malam hari, kami tidak ingin mengganggumu wahai Rasulullah.' Maka beliau pun mendatangi kuburannya dan sholat jenazah di sana." (HR Bukhari Nomor 1247)
Demikian juga dalam riwayat Muslim:
انْتَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى قَبْرٍ رَطْبٍ؛ فَصَلَّى عَلَيْهِ وَصَفُّوا خَلْفَهُ وَكَبَّرَ أَرْبَعًا
"Rasulullah Shallallahu’alaihi wassallam pernah berhenti di sebuah kuburan yang masih basah. Ia sholat (jenazah) di sana dan menyusun shaf untuk sholat. Beliau bertakbir empat kali." (HR Muslim Nomor 954)
Baca juga: Sholat Gaib, Rasulullah Pernah Melakukan untuk Seorang Sahabat