Seorang ahli kelautan bernama Djamil mengatakan bahwa di bawah Garis Khatulistiwa di Laut Pasifik, Atlantik, dan Laut Hindia terdapat arus yang bergerak melawan arus permukaannya. Air laut yang bergerak dalam aliran arus yang dinamakan Cromwell, bergerak ke timur, menentang aliran arus ke barat, dan antara keduanya terdapat batas.
Batas antara dua aliran arus laut ini tidak hanya sebatas wilayah yang disebutkan sebelumnya, tetapi juga ditemui di Selat Gibraltar maupun di sebelah timur Jepang. Batas dua laut ini karena perbedaan sifat fisis laut yakni adanya perbedaan salinitas, densitas (rapat massa), tekanan, suhu, serta sifat-sifat fisik maupun kimia lainnya.
Baca juga: Alquran Jauh Lebih Dulu dari Sains Ungkap Lapisan Atmosfer, Ini Buktinya
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan marjan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" (Quran Surah Ar-Rahman Ayat 19–23)
Dalam ayat Alquran, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman mengenai fenomena alam tersebut. Alquran yang diturunkan sekira 14 abad lalu telah menerangkan jauh sebelum manusia menemukan teknologi modern untuk meneliti fakta sains ini.
Wallahu a'lam bishawab.
Baca juga: Sains Buktikan Terapi Dengar Ayat-Ayat Suci Alquran Beri Efek Positif
(Hantoro)