Dulu Benci Islam, Gadis Cantik Ini Jadi Mualaf Gara-Gara Lumpia

Melati Septyana Pratiwi, Jurnalis
Minggu 31 Oktober 2021 01:11 WIB
Kisah gadis cantik Maya Wallace jadi mualaf gara-gara lumpia. (Foto: YouTube Ape Astronaut)
Share :

MAYA Wallace merupakan gadis cantik mualaf kelahiran Kota Glasgow, Skotlandia, tahun 1988. Ia resmi memeluk Islam pada 2009. Kisah Maya dalam menemukan kebenaran Islam cukup unik.

Sebelum benar-benar yakin terhadap agama Islam, Maya adalah seseorang yang tidak memiliki agama. Ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang tidak menganut agama apa pun sehingga tidak ada kitab suci agama mana pun di rumahnya.

Saat duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), Maya berkeinginan lebih mengenal agama. Dalam sebuah video, ia mengatakan perlu menemukan jawaban berbagai pertanyaan yang dimiliki sejak kecil.

"Saat itu aku memiliki hasrat untuk mendapatkan beberapa jawaban. Bukan karena inign memeluk sebuah agama, bukan karena ingin menjadi pemeluk Kristen, Sikh, atau Katolik," ujar Maya, seperti dikutip dari kanal YouTube Ape Astronaut, Ahad (31/10/2021).

Baca juga: Gadis Cantik Ini Jadi Mualaf Usai Bangun dari Koma, Cobaan Berat Datang dari Keluarga Besarnya 

Sayangnya, Maya tidak mendapatkan jawaban yang membuatnya puas. Ketika SMA, dia belum mengenal ajaran Islam, karena di sekolahnya tidak ada guru yang memiliki pengetahuan tentang Islam. Hal ini tidak menjadi masalah bagi Maya, sebab menurutnya kala itu Islam bukanlah ajaran yang benar.

Maya bahkan menganggap Islam sebagai agama buruk. Dalam pikiran Maya ketika itu, penganut Islam gemar meneror orang tidak berdosa dan suka meledakkan bangunan alias teroris.

Kebencian Maya terhadap Islam tentunya tidak pernah sedikit pun membuat berpikir untuk menjadi mualaf. Sebagai remaja seperti pada umumnya di Skotlandia, ia punya kebiasaan mengonsumsi alkohol dan pergi ke kelab malam.

Perjalanan Mengenal Islam

Perjalanan Maya menuju Islam dimulai pada 2005. Dia yang bekerja di sebuah call center dipertemukan dengan pegawai lain yang mayoritas adalah orang-orang Pakistan beragama Islam.

Persahabatan antara Maya dan teman-teman Muslimnya mulai terjalin. Ia melihat mereka tidak seperti apa yang dibayangkan sebelumnya. Jika dahulu Maya menilai Islam sebagai agama teroris, ternyata tidak terlihat dalam diri teman-temannya.

Baca juga: Perjalanan Berliku Mantan Penyanyi Tere Jadi Mualaf, Kisahnya Bikin Menangis 

Mereka bergaul layaknya persahabatan pada umumnya, seperti ke bioskop dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, Maya mulai memerhatikan sikap teman-teman Muslimnya tersebut.

"Namun satu hal yang menonjol bagiku adalah bahwa mereka melakukan apa pun dengan cara yang sangat terhormat. Mereka sangat menjaga kehormatan diri sendiri. Pelan-pelan aku memerhatikan tingkah laku dan sikap mereka. Itu yang mengenalkanku pada Islam," papar Maya.

Bulan Ramadhan tiba, para sahabat Muslim Maya pun berpuasa. Suatu ketika teman-teman Maya hendak buka puasa bersama. Dalam acara buka puasa bersama ini, ada suatu momen yang akhirnya membuat Maya penasaran dengan Islam. Maya terkesan ketika sahabat Muslimnya menawarkan spring roll (sejenis lumpia) kepada dirinya yang bahkan tidak berpuasa.

"Salah satu sahabatku, Sam Shayma, menyodorkan sekotak spring roll (sejenis lumpia) dan menawarkannya kepadaku. Itu merupakan momen yang berkesan bagiku. Aku yang makan sepanjang hari, bahkan mungkin tidak sadar telah minum air atau yang lainnya di hadapan mereka, malah ditawari makanan dan diajak berbuka berbuka puasa bersama mereka," cerita Maya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya