KETAHUI 15 hukum bacaan tajwid Alquran. Sangat penting diketahui umat Muslim agar bisa membaca Alquran dengan tepat dan tartil serta tahu makhorijul huruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut, sehingga menjadi lebih indah sekaligus membaguskan makna yang ada di dalamnya.
Salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan tepat dan tartil adalah belajar ilmu tajwid, ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan dan pelafalan Alquran. Tanpa adanya ilmu tajwid, cara membaca ayat-ayat Alquran akan menjadi berantakan, karena ketika tajwid tersebut salah, artinya pun bisa berbeda.
Berikut 15 hukum bacaan tajwid Alquran, sebagaimana dirangkum dari laman Ilmutajwid, Senin (15/8/2022).
Hukum Bacaan Nun Mati atau Tanwin
Hukum bacaan nun mati bertemu suatu huruf. Hukum ini dibagi dalam beberapa kategori.
1. Idzhar Halqi
Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Izhar Halqi hal ini disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorokan (halq). Hukum Idzhar Halqi ini berlaku bila terdapat Nun Sukun ( نْ ) ataupun juga tanwin (dhomah tanwin (ــٌـ), kasrah tanwin (ــٍــ) dan fathah tanwin (ــًـ)/ sesudahnya bertemu dengan huruf-huruf = Alif (ا), ‘Ain (ع), Ghain (غ), Ha (ح), Kha (خ), Ha’ ( ﮬ) dan Hamzah ( ء ) , akan tetapi nun mati ( نْ ) ataupun juga tanwin ــًــ, ــٍــ, ــٌــ jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyah Hamzah ( ء ), namun huruf Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi. Contohnya: مَنْ اُوْتِيَ dibaca: man uutiya.
2. Idgham bigunnah
Hukum Idgham Bighunnah dan ini sering sekali disebut dengan Idgham Ma’al Ghunnah yaitu suatu hukum tajwid yang berlaku ketika ada Nun mati [نْ ] atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan huruf Mim [م], Nun [ن], Waw [و], dan huruf Ya [ي] dan tidak dalam satu kata / kalimat atau harus secara terpisah.
Cara membaca dari Idgham Bighunnah yaitu dengan cara meleburkan نْ [nun mati] ataupun tanwin, baik itu dhommah tanwin [ــٌــ], kasrah tanwin [ــٍــ], ataupun fathah tanwin [ــًــ] menjadi suara huruf yang ada di depannya mim [م], nun [ن], waw[و] dan ya [ي], atau dari keempat huruf tersebut seolah-olah seperti diberi tanda tasydid, dan diiringi dengan menggunakan suara yang berdengung sekitar 2 sampai 3 harakat. Contohnya: لِمَنْ يَرَى tulisan aslinya adalah liman yaraa, dan dibacanya adalah limayyaraa.
3. Idgham bilaghunnah
Idgham bilaaghunnah artinya melebur tanpa mendengung atau memasukan huruf sesudahnya tanpa disertai suara mendengung. Hukum ini berlaku ketika ada Nun Sukun ( نْ ) atau juga tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang ketemu dengan huruf hijaiyah lam ( ل ) atau huruf hijaiyah Ro ( ر ). Contohnya: مِنْ لَدُنْكِ tulisan aslinya adalah min ladunka, tetapi dibaca milladunka.
4. Iqlab
Iqlab adalah suatu hukum bacaan alquran yang terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu di dengan satu huruf saja, yaitu huruf ba. Cara membaca iqlab yaitu dengan cara menggantikan atau mengubah huruf نْ ataupun tanwin ــًــ, ــٍــ, ــٌــ jadi suara huruf mim sukun. Oleh karenanya ketika nun mati ataupun tanwian akan bertemu dengan huruf ba, maka bibir atas dan bibir bawah tersebut posisinya tertutup, dan juga diiringi dengan suara dengung kurang lebih 2 harakat. Contohnya: مَنْ بِخَلَ dibaca: mambakhola.
5. Ikhfa’ haqiqi
Ikhfa memiliki arti menyamarkan, hukum bacaan ini berlaku apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf ikhfa yakni zai, dzal, jim, tha, ta, fa, dhod, sod, syin, sin dan huruf kaf. Jika bertemu denga huruf huruf ini maka nun mati atau tanwin harus di baca samar atau antara bacaan izhar dan bacaan idgham. Sebagai contoh :مِن دُونِهِمَا dibaca: minnnn..duunihimaa atau Minnnngduunihimaa. Bukan mingduunugna.
6. Idzhar wajib atau idzhar mutlak
Dalam hukum Idgham bighunnah diterangkan bahwasannya apabila ada Nun Sukun ( نْ ) dan dibelakangnya terdapat huruf ( ي ـ و ـ ن ـ م ), tetapi dalam satu kata (biasanya tersambung), maka harus dibaca terang atau jelas dan tidak berdengung, dan ini disebut dengan idzhar wajib atau idzhar mutlak. Contohnya: دُنْيَا dibaca dunyaa, بُنْيَانٌ dibaca bunyaanun, قِنْوَانٌ dibaca qinwaanun.