KAPAN batas waktu bayar fidyah? Begini penjelasannya. Dalam Islam, bagi seorang Muslim yang tidak dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan lantaran suatu hal, hendaknya diganti dengan puasa wajib di lain waktu atau bahkan membayar fidyah.
Fidyah diperuntukkan bagi golongan tertentu. Seperti orang lanjut usia, orang yang sedang sakit parah, serta ibu hamil dan menyusui.
Jika mengganti utang puasa dilakukan dengan puasa di lain waktu sampai sebelum bulan Ramadhan selanjutnya. Berbeda dengan fidyah, sebab memiliki waktu utama dengan batasan waktu tertentu.
Lantas, kapan batas waktu bayar fidyah? Begini penjelasannya.
Perlu diketahui, pembayaran fidyah dapat dilakukan sejak awal bulan Ramadhan atau belakangan sekaligus. Namun, pembayaran fidyah yang lebih utama adalah saat malam hari di bulan puasa.
Tentu saja yang sudah tidak perlu melaksanakan puasa terlebih dahulu yang kemudian membayar fidyah.
Waktu yang tepat membayar fidyah dapat dilakukan pada hari itu juga di malam harinya atau sekaligus di malam terakhir bulan istimewa ini.
Pembayaran Fidyah tentu saja sesuai dengan ukuran dan takaran yang telah ditentukan dalam agama Islam.
Dalam melakukan pembayaran fidyah tentu tidak boleh asal-asalan. Harus ada ukuran yang ditetapkan dan bentuk pemberian yang dianjurkan.
Pembayaran fidyah dapat dilakukan dengan memberikan bahan makanan pokok atau satu porsi makanan sesuai dengan negara masing-masing.
Tercatat ada beberapa ukuran membayar fidyah menurut pendapat beberapa ulama yang bisa diikuti berikut ini:
1. Satu mud
Menurut beberapa ulama, besaran pembayaran fidyah adalah 1 mud untuk satu hari puasa yang telah ditinggalkan. Ukuran 1 mud sendiri sama dengan telapak tangan manusia yang dapat menampung bahan makanan.
2. Dua mud
Jika mud adalah besaran yang kurang untuk membuat satu orang fakir miskin merasa kenyang, maka dapat menggunakan besaran 2 mud.
Besaran ini sama dengan menu makanan yang diberikan saat makan siang atau malam untuk satu orang fakir miskin.
Itulah pemahaman mengenai batas waktu bayar fidyah. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)