Contoh Teks Khutbah Jumat Tema Hari Sumpah Pemuda

Cahyo Yulianto, Jurnalis
Jum'at 27 Oktober 2023 10:30 WIB
Ilustrasi untuk khutbah Jumat dengan tema Sumpah Pemuda (Foto: Okezone)
Share :

CONTOH teks khutbah Jumat tema hari Sumpah Pemuda sudah barang tentu harus diketahui sebagai referensi bagi yang menjadi khatib.

Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum yang tepat untuk membangkitkan semangat generasi muda yang islami. Oleh karena itu, setiap pihak harus berupaya mengoptimalkannya.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk membangkitkan semangat generasi muda yang islami adalah melalui khutbah Jumat. Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (27/10/2023). Berikut adalah contoh khutbah Jumat dengan tema hari Sumpah Pemuda. 

Khutbah Jumat Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ : فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ﷺ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ 

اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ

Kaum muslimin jama’ah Jumat rahimakumullah

Besok 28 Oktober adalah hari sumpah pemuda di mana sumpah ini adalah suatu ikrar pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Persatuan para pemuda terdahulu dalam melawan penjajahan sangat erat kaitannya dengan semangat juang, dan kekuatan yang mereka miliki, baik kekuatan akal maupun kekuatan fisik.

Karena pada dasarnya masa muda adalah masa keemasan, dan masa kekuatan. Allah Ta’ala berfirman,

۞ٱللَّهُ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعۡفٖ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ ضَعۡفٖ قُوَّةٗ ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعۡدِ قُوَّةٖ ضَعۡفٗا وَشَيۡبَةٗۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡقَدِيرُ

Allah lah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa. (Q.s. Ar-Rum, Ayat 54)

Ulama tafsir dalam menjelaskan kekuatan di sini ada pada masa muda, dan kekuatan yang dimaksud bukan sekedar kekuatan fisik, namun juga kekuatan akal.

Kaum muslimin rahimakumullah

Coba kita perhatikan, anak-anak kecil di sekeliling kita, mereka tidak terlalu bisa diharapkan dalam mengangkat beban yang berat, begitupun dalam akal pemikiran mereka tidak terlalu bisa diandalkan.

Sama halnya dengan orang tua yang telah masuk pada fase kelemahan fisik dan akal, kekuatan keduanya sudah tidak seperti ketika masa muda yang waktu itu masih bisa melakukan apa saja dengan kekuatan fisik dan akalnya.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda tentang keutamaan masa muda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِك 

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :

Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,

Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

Hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al Hakim)

Semua 5 hal itu baru akan kita rasakan saat kehilangannya, khususnya masa muda. Al Munawi mengatakan,

فَهِذِهِ الخَمْسَةُ لَا يَعْرِفُ قَدْرَهَا إِلاَّ بَعْدَ زَوَالِهَا

“Lima hal ini barulah seseorang betul-betul mengetahui nilainya setelah kelima hal tersebut hilang.” (At Taisir Bi Syarh Al Jami’ Ash Shaghir, 1/356)

Ada sebuah ucapan yang perlu juga untuk direnungi

بَكَيْتُ عَلَى الشَّبَابِ بِدَمْعِ عَيْنِي

فَلَمْ يُغْنِ البُكَاءُ وَلاَ النَّحِيْبُ

Kutangisi masa mudaku dengan aliran air mataku. Akan tetapi tangisan dan ratapanku tiada guna

فَيا أسَفاً أسِفْتُ عَلىَ شَبَابٍ

نَعَاهُ الشَّيْبُ والرّأسُ الخَضِيْبُ

Sungguh aku bersedih dan menyesal atas masa mudaku

Masa tua dan rambutku yang disemir telah berduka cita atas masa mudaku

عَرَيْتُ منَ الشّبابِ وَكُنْتُ غَضًّا

كمَا يَعْرَى مِنَ الوَرَقِ القَضِيْبُ

Masa mudaku telah hilang padahal dahulu aku segar bugar. Sebagaimana batang pohon yang kering dengan gugurnya dedaunan

فيَا لَيتَ الشّبابَ يَعُودُ يَوْماً 

فأُخبرَهُ بمَا فَعَلَ المَشيبُ

Aduhai seandainya suatu hari masa mudaku bisa kembali, Akan kukabarkan kepadanya tentang apa yang menimpa masa tuanya (Diwan Abu Atahiyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya