Hal yang menarik dan rumit di sini ialah nation atau bangsa yang sebenarnya merujuk konsep kebudayaan. Para pemuda berkeinginan dalam keragaman etnis, disatukan dalam budaya Indonesia.
Lalu, apa itu kebudayaan Indonesia? Jadi disimpulkan seperti hanya penjajaran etalase dari kebudayaan-kebudayaan yang ada, disebutlah kebudayaan Indonesia.
Pejuang dan pemuda Islam ketika itu ikut terlibat dan memberikan nama apa yang mereka perjuangkan. Terjadi juga korespondensi antara mahasiswa Indonesia di Belanda dan Mesir yang juga para mahasiswa Islam.
Kongres Pemuda 1928 sendiri memang salah satunya dihadiri organisasi Islam. Tidak hanya itu, sebagian besar peserta yang hadir pun beragama Islam. Walaupun dengan latar belakang pemikiran politik yang berbeda.
Ini bisa menjadi semangat sekaligus kebanggaan tersendiri bagi para pemuda Muslim di zaman sekarang. Bahwa sejak dulu, pemuda Islam selalu bisa berkontribusi penuh dalam membangun persatuan.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)