Mengetahui Peran Besar Pemuda Islam dalam Peristiwa Sumpah Pemuda

Hantoro, Jurnalis
Sabtu 28 Oktober 2023 09:28 WIB
Ilustrasi peran para pemuda Islam dalam peristiwa Sumpah Pemuda. (Foto: Dok Okezone)
Share :

SETIAP tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Di dalam peristiwa bersejarah ini ternyata terdapat peran para pemuda Islam

Sebagaimana telah Okezone himpun, Sumpah Pemuda sebenarnya merupakan hari terakhir Kongres Pemuda Ke-2. Para pemuda melihat gerakan pemuda dari berbagai daerah seperti Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Java, Jong Sumatera, juga seperti Jong Islamieten Bond (JIB).

Gerakan tersebut menginspirasi sebagian pemuda berpengaruh seperti Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Ir Soekarno, termasuk juga Mohammad Natsir. Mereka dan lainnya merasa harus berkumpul serta dikumpulkan dalam suatu kongres.

Kongres kala itu menghasilkan sebuah keputusan, yaitu memberikan nama, apa sebenarnya yang diperjuangkan. Akhirnya, populer nama "Indonesia" dari Kongres Pemuda.

Nama Indonesia dikenal sebelumnya hanya pada kalangan pelajar, khususnya mahasiswa Indonesia di Belanda yang mempelajari ilmu geografi, ada istilah "Indo Nesos" (Kepulauan Hindia), juga dalam pelajaran biologi, maka para pelajar ini mengusulkan nama "Indonesia" dalam kongres.

Mula-mula terjadi korespondensi mahasiswa Indonesia di Belanda dengan mahasiswa Indonesia di Mesir. Akhirnya ketika mereka pulang ke Indonesia, dipatenkan nama Indonesia untuk menyebut apa yang mereka perjuangkan berupa Tanah Air, Indonesia. 

Hal yang menarik dan rumit di sini ialah nation atau bangsa yang sebenarnya merujuk konsep kebudayaan. Para pemuda berkeinginan dalam keragaman etnis, disatukan dalam budaya Indonesia.

Lalu, apa itu kebudayaan Indonesia? Jadi disimpulkan seperti hanya penjajaran etalase dari kebudayaan-kebudayaan yang ada, disebutlah kebudayaan Indonesia.

Pejuang dan pemuda Islam ketika itu ikut terlibat dan memberikan nama apa yang mereka perjuangkan. Terjadi juga korespondensi antara mahasiswa Indonesia di Belanda dan Mesir yang juga para mahasiswa Islam.

Kongres Pemuda 1928 sendiri memang salah satunya dihadiri organisasi Islam. Tidak hanya itu, sebagian besar peserta yang hadir pun beragama Islam. Walaupun dengan latar belakang pemikiran politik yang berbeda.

Ini bisa menjadi semangat sekaligus kebanggaan tersendiri bagi para pemuda Muslim di zaman sekarang. Bahwa sejak dulu, pemuda Islam selalu bisa berkontribusi penuh dalam membangun persatuan.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya