Kisah Nabi Muhammad dengan Sifat Al Amin Mendamaikan 2 Kabilah Yahudi yang 120 Tahun Bertikai

Hantoro, Jurnalis
Senin 30 Oktober 2023 13:27 WIB
Ilustrasi kisah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam mendamaikan dua kabilah Yahudi. (Foto: Shutterstock)
Share :

Tercatat sekira 120 tahun dua kabilah tersebut bertikai. Kendati demikian, kedua kabilah tersebut sebenarnya merindukan perdamaian, tetapi tidak menemukan sosok yang menyatukan mereka.

Akibat perseteruan dua kelompok suku di Yatsrib itu, setidaknya telah terjadi empat perang besar, yakni Perang Sumir, Perang Ka'b, Perang Hathib, dan Perang Bu'ats.

Ratusan korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Oleh sebab itu, sejak dua tahun sebelum hijrah (620 Masehi), Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sering dihubungi oleh beberapa tokoh dari Yatsrib, baik asal Kabilah Aus dan Khazraj.

Meski memiliki banyak musuh di Makkah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tetap terkenal atas reputasinya sebagai Al Amin, orang yang jujur dan terpercaya, serta pernah menyelesaikan perselisihan terkait peletakan Hajar Aswad saat pemugaran Kakbah.

Para pemuka kabilah di Yatsrib menyadari bahwa keadaan sosial politik di kota itu mengalami krisis sehingga membutuhkan seorang hakam atau arbitrator yang mampu menyelesaikan sengketa dua suku besar.

"Dan, mereka lantas sepakat bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam adalah sosok yang layak dan kapabel untuk menjadi sang arbitrator guna menyelesaikan konflik tersebut," papar Ustadz Fathoni.

Di saat bersamaan, perjuangan dakwah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam di Makkah juga mengalami jalan buntu. Maka itu, beliau mengajak kaum Muslim di Makkah, yang masih berjumlah sedikit untuk hijrah menuju Yatsrib, setelah mendapatkan perintah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tentu dengan harapan, dakwah Islam disambut lebih baik oleh warga Kota Yatsrib. Lantas pada 622 Masehi atau tahun pertama hijriah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam membuat perjanjian dengan berbagai kalangan yang terdiri dari beragam suku, ras, dan agama di Yatsrib yang dikenal dengan sebutan Piagam Madinah.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya