Menurut dia, setiap warga negara yang sudah memiliki hak pilih mempunyai tanggung jawab mencoblos siapa yang akan memimpin Indonesia ke depan.
"Kita meminta pilihlah salah satu dari yang tiga. Mau nomor 1, 2, dan 3 silakan mana yang sesuai. Kita sudah lihat dari visi misinya, debatnya siapa yang ngomongnya lebih bagus, mana yang lebih konsisten melaksanakannya," bebernya.
Dengan begitu, KH Cholil berharap masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya untuk mencari sosok yang dirasa ideal memimpin Indonesia ke depan.
"Jadi pemimpin adalah cermin dari masyarakat. Oleh karena itu, apa pun alasannya tidak boleh tidak memilih di pemilu yang akan datang (2024). Jadi harus memilih," pungkasnya.
(Hantoro)