Secara umum, dabbah adalah hewan melata atau makhluk yang bisa makan, minum, dan kawin. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa jin juga memelihara hewan sebagaimana manusia.
"Makanya tidak heran bapak/ibu yang dirahmati Allah, ketika ada pertunjukan kesenian-kesenian tari tradisional saat disambat jinnya masuk ke dalam tubuh mediator. Tubuh penari tiba-tiba ada yang kayak monyet, kelinci, ayam, harimau, dan juga ular. Pandai sekali memanjat pohon layaknya kera. Mungkin kerasukan dari bangsa jin," jelasnya.
Ustadz Faizar menerangkan, jin Muslim tidak pernah menampakkan wujud-wujud familier di mata manusia. Wujud dan jejak mereka abstrak.
"Kepercayaan orang-orang kejawen, katanya, di antara alam mereka yang paling dekat dengan kita adalah alam perkayangan. Alam perkayangan itu alam yang dekat dan memang fasilitasnya hampir sama kayak manusia," beber Ustadz Faizar.
Terkadang seseorang yang memiliki kemampuan melihat jin menyebrangi alam tersebut. Di alam jin, mereka melihat banyak sekali fasilitas sebagaimana alam manusia seperti sekolah, mal, gedung-gedung, rumah, hingga kendaraan.
Namun, apakah hal tersebut benar? Ustadz Faizar menyatakan wallahu’alam, manusia tidak punya urusan untuk mengetahui hal tersebut.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)